PENDAHULUAN
Bank Dunia (World Bank) merupakan sebuah lembaga keuangan internasional yang menyediakan pinjaman kepada negara berkembang untuk program pemberian modal. Tujuan resmi Bank Dunia adalah pengurangan kemiskinan.
Bank Dunia terdiri dari dua lembaga: Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (International Bank for Reconstruction and Development) (IBRD) dan Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association) (IDA).
Bank Dunia didirkan pada 27 Desember 1945 setelah ratifikasi internasional mengenai perjanjian yang dicapai pada konferensi yang berlangsung pada 1 Juli–22 Juli 1944 di kota Bretton Woods. Markas Bank Dunia berada di Washington, DC, Amerika Serikat. Secara teknis dan struktural Bank Dunia termasuk salah satu dari badan PBB, namun secara operasional sangat berbeda dari badan-badan PBB lainnya.
PEMBAHASAN
Bank Dunia terkait erat dengan Internasional Monetary Fund
(IMF). Karena untuk menjadi bagian dari Bank Dunia, sebuah negara harus
menjadi anggota IMF terlebih dahulu. Walaupun IMF dan Bank Dunia
didirikan secara bersamaan setelah konferensi Bretton Woods dan dibuat
untuk saling melengkapi, tetapi mereka tetap menjadi entitas yang
berbeda. IMF ditugaskan untuk menjaga stabilitas kurs tukar mata uang di
perekonomian global dan mempromosikan pasar bebas melalui pinjaman
jangka pendek untuk mendukung anggaran umum dan kebijakan perekonomian
kepada seluruh negara anggotanya. Hingga saat ini, anggota IMF dan Bank
Dunia mencapai 187 negara anggota.
Bank Dunia telah banyak memberikan peranannya bagi situasi
dan kondisi perekonomian Indonesia. Bank Dunia mulai berperan sebagai lembaga
pemberi pinjaman bagi Indonesia pada saat awal masa pemerintahan Presiden
Soeharto, yaitu sekitar tahun 1968. Peranan bank dunia ini terlihat dari
kinerjanya dalam menjalankan tugas di Indonesia.
Dampak yang Ditimbulkan dengan
adanya Peranan Bank Dunia terhadap Perekonomian yang ada di Indonesia:
POSITIF:
- Indonesia banyak mendapat pinjaman baik itu dari Bank
Dunia maupun IMF yang pinjaman tersebut digunakan untuk menstabilkan
perekonomian di Indonesia
NEGATIF:
- Angka
kemiskinan di Indonesia masih tetap tinggi.
- Indonesia dijerat dengan kerugian
hutang yang terus bertambah tinggi. Dalam hal ini Indonesia mengalami kerugian
baik dari bidang ekonomi maupun politik.
- Indonesia kehilangan hasil dari
pengilangan minyak dan penambangan mineral (karena diberikan untuk membayar
hutang dan karena proses pengilangan dan penambangan itu dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan transnational partner Bank Dunia).
· - Jebakan hutang yang semakin membesar,
karena mayoritas hutang diberikan dengan konsesi pembebasan pajak bagi
perusahaan-perusahaan AS dan negara donor lainnya.
·
Keterikatan pada hutang membuat pemerintah
menjadi sangat bergantung kepada Bank Dunia dan mempengaruhi
keputusan-keputusan politik yang dibuat
pemerintah. Pemerintah harus berkali-kali membuat reformasi hukum yang sesuai
dengan kepentingan Bank Dunia.